Selasa, 01 Juni 2010

SUKA DUKA DALAM MENGERJAKAN TUGAS PENGEMBANGAN ORGANISASI


PROLOG

NAMA KELOMPOK: THE WIND OF CHANGE

KETUA KELOMPOK: Andri Wahyu Prasetyo F1B008030

ANGGOTA KELOMPOK:

1 . Alip Hermawan F1B005220
2 . Sella Yanuar F1B008001
3 . Andri Wahyu Prasetyo F1B008030
4 . Isaq Batuara F1B008054
5 . Dessy Andi Riani F1B008076

MOTTO : BIKIN HIDUP LEBIH HIDUP DENGAN PERUBAHAN

JUDUL BAB: BENTUK-BENTUK STRATEGI PERUBAHAN


Pada semester empat ini kami mahasiswa jurusan Administrasi Negara mengambil mata kuliah Pengembangan Organisasi , mata kuliah ini diampu oleh Bapak Simin dan Bapak Ali rokhman. Mata kuliah ini adalah salah satu mata kuliah pilihan. Setelah UTS berakhir Pengembangan Organisasi diampu oleh Bapak Ali Rokhman, beliau adalah lulusan dari Jepang. Menurut kami yang sudah pernah diampu mata kuliah oleh beliau, cara mengajar beliau menyenangkan, gampang dimengerti, nilai yang diberikan juga cukup baik.

Pada awal pertemuan beliau menyarankan kepada kami agar memiliki buku Change dari Rhenald Khasaldi, baik membeli, meminjam di perpustakaan ataupun memphotocopy buku tersebut. Pada awal pertemuan beliau membagi semua mahasiswa yang mengambil mata kuliah ini secara acak untuk pembagian kelompok. Mungkin tujuan Bapak Ali Rokhman mengacak mahasiswa adalah agar kami saling mengenal satu sama lain, temasuk bisa mengenal angkatan atas yang juga mengambil mata kuliah ini.

Pembagian kelompok ini bertujuan untuk mengerjakan tugas resume buku Change dan mempresentasikannnya. Dalam pikiran kami,” wah presentasi lagi, presentasi lagi”. Maklum bagi kami tugas yang diberikan dosen-dosen lain sudah menggunung. Satu lagi tugas bertambah dan menunggu untuk diselesaikan. Pada awal pertemuan, hanya sedikit mahasiswa yang menghadiri kuliah Pengembangan Organisasi, dikarenakan karena mahasiswa masih “meliburkan diri” setelah UTS. Bapak Ali Rokhman seperti biasa menginformasikan pada mahasiswa bahwa pembagian kelompok bisa dilihat di blog pribadi milik Bapak Ali Rokhman. Buku Change terdiri dari 14 bab, setiap kelompok diberi bagian satu bab saja.


SUKA DUKA DALAM MENGERJAKAN TUGAS PENGEMBANGAN ORGANISASI

TAHAP PENGKOORDINASIAN

Setelah diumumkan bahwa pembagian kelompok sudah ada di blog pribadi Bapak Ali Rokhman keesokan harinya kami menuju ke warnet jurusan Administrasi Negara, karena harga per/jam disitu lebih murah. Satu kelompok berisi lima orang, kelompok kami terdiri dari Alip Hermawan, Sella Yanuar, Andri Wahyu Prasetyo, Isaq Batuara, Dessy Andi Riani. Kelompok kami empat diantaranya terdiri dari angkatan 2008 dan satu orang yaitu

Alip Hermawan adalah angkatan 2005. Kelompok kami mendapatkan tugas resume bab tiga, yaitu tentang Bentuk-Bentuk Strategi Perubahan. Untuk Sella Yanuar, Andri Wahyu Prasetyo, Isaq Batuara, Dessy Andi Riani kami tidak mengalami kesulitan untuk menemukan mereka, karena mereka satu angkatan dan kami semua saling mengenal, tapi untuk Alip Hermawan kami sama sekali tidak mengenal dia, apalagi dia adalah angkatan 2005. Disitu kami sedikit bingung untuk menemukan Alip Hermawan tersebut, butuh waktu sampai akhirnya kami menemukan dia. Bertanya pada teman seangkatan dan kakak senior dan lain-lain. Nah..ternyata mas Aliph Hermawan ini hadir pada kuliah Pengembangan Organisasi pertemuan yang kedua. Sehingga kami mengetahui bentuk dan rupa Alip Hermawan ini.

Pada pertemuan kedua mata kuliah Pengembangan Organisasi, kami diperintahkan untuk berkumpul sesuai pembagian kelompok yang ada dalam blog pribadi Bapak Ali Rokhman. Bapak Ali Rokhman menyuruh kami untuk berkoordinasi bersama anggota kelompok lainnya untuk menentukan nama kelompok, koordinator kelompok dan moto kelompok. Disini Bapak Ali Rokhman memberikan kebebasan kepada kami untuk menentukan semuanya, untuk nama kelompok dan moto kelompok diwajibkan berhubungan dengan “Change” atau perubahan, agar memberi semangat dan warna dalam perkuliahan Pengembangan Organisasi.

Setelah berdiskusi dengan anggota kelompok kami memutuskan nama kelompok kami adalah The Wind Of Change yang artinya adalah angin perubahan, dan moto kelompok kami adalah “ Bikin Hidup Lebih Hidup Dengan Perubahan”, sementara koordinator kelompok kami serahkan kepada Andri Wahyu Prasetyo. Kami berharap dengan nama kelompok kami yaitu The Wind Of Change, kami dapat membawa angin perubahan. Sedangkan moto kami, kami berharap dengan adanya perubahan yang positif maka hidup kita menjadi lebih hidup dan tidak ada lagi ungkapan “hidup ini membosankan”,dan harus senantiasa semangat menjalani hidup dengan adanya perubahan ke arah yang lebih baik.


TAHAPAN PEMBAGIAN TUGAS

Karena satu kelompok beranggotakan lima orang maka untuk mengefisiensikan waktu tugas resume dibagi-bagi, tiap anak mendapatkan bagian yang sama rata agar tidak ada yang merasa tidak adil. Setiap orang diwajibkan membuat resume yang nantinya apabila telah selesai tiap orang harus menyerahkan soft copy dan akan dijadikan satu kesatuan. Dalam tahapan ini kami tidak mengalami hambatan yang berarti.


TAHAPAN PEMBUATAN BLOG dan SLIDE

Bapak Ali Rokhman mewajibkan setiap kelompok mempunyai blog masing-masing dan hasil dari resume juga harus dibuat powerpoint untuk mempresentasikan hasil resume tiap-tiap kelompok. Hasil resume harus dipublikasikan di blog kelompok masing-masing untuk kemudian dikomentari oleh kelompok lain. Nah...di sini mulai timbul masalah-masalah, pertama kami belum pernah membuat blog, oleh karena itu kami minta diajarkan oleh kelompok lain untuk membuat blog. Ternyata untuk membuat blog tidaklah susah, namun mengeditnyalah yang menurut kami lebih susah.

Untuk mengatasi kesulitan ini kami berbagi ilmu dengan teman-teman yang lebih bisa dalam membuat blog, menurut kami tahapan membuat inilah yang sering mengalami hambatan, tapi dari sinilah kami belajar untuk menambah pengetahuan kami tentang teknologi, di dalam tahapan ini kami juga saling mengakrabkan diri baik dengan teman-teman seangkatan maupun senior. Kesusahan dalam membuat tugas Pengembangan Organisasi ini membawa kami dalam suatu keakraban lintas angkatan.

Tetapi ada satu lagi hambatan yaitu biaya, yah...empat anggota kami merupakan anak kost yang uang bulanannya tentu saja terbatas, hanya satu yang merupakan orang asli Purwokerto, maka dari itu mereka tidak bisa untuk sering-sering pergi ke warnet. Untung salah satu anggota kami ada yang berlangganan internet di rumah jadi kami bisa mengerjakan tugas blog dengan numpang hotspot di rumah salah satu anggota kami . pertemuan ini juga tidak hanya dilakukan di salah satu rumah teman kami, namun kami juga melakukan pertemuan di kampus dan kostan salah satu anggota kelompok kami untuk membahas dan mematangkan materi. Pertemuan ini dilakukan beberapa kali.

Dalam pembuatan slide kami bisa mengatasinya, cuma waktu pertama kali membuat slide powerpoint, kami membuatnya terlalu banyak yaitu 20 slide, terlalu banyak karena waktu yang diberikan Bapak Ali Rokhman untuk presentasi maksimal hanya 15 menit. Maka dari itu kami mengurangi slide yang akan kami presentasikan menjadi 10 slide saja.


TAHAPAN PRESENTASI

Tahapan ini merupakan di mana tiap-tiap kelompok harus mempresentasikan hasil resume berupa slide powerpoint di depan anak-anak yang lain. Bapak Ali Rokhman menuntut agar kelompok yang sedang berpresentasi tidak boleh membawa catatan dan juga tidak boleh anggota kelompok yang diam dan hanya sebagai “hiasan” saja. Semua anggota kelompok harus aktif dalam presentasi. Kesempurnaan dituntut dalam presentasi kali ini.

Oleh karena itu kelompok kami membagi tugas secara rata, Sella Yanuar sebagai moderator, Aliph Hermawan, Andri Wahyu Prasetyo, Dessy Andi Riani, Isaq Batuara sebagai penyaji. Kami berusaha untuk menghapalkan masing-masing slide yang memang menjadi bagian dari masing- masing anggota. Pada hari jumat tanggal 28 Mei 2010 kami berkumpul sebentar di Mushola FISIP untuk berlatih presentasi, sekedar untuk mengetes apakah masing-masing sudah menguasai materi yang akan dibawakan nantinya.

Pada sabtu 29 Mei 2010, diadakan kuliah tambahan Pengembangan Organisasi. Kuliah ini diadakan untuk menyelesaikan presentasi, kuliah ini berlangsung selama empat jam, kuliah pertama dijadwalkan pada pukul 10.00 - 12.00, kuliah kedua dijadwalkan jam13.00 - 15.00. Tetapi mendadak ada dosen tamu dari Universitas Brawijaya Malang yang datang ke FISIP UNSOED untuk mengisi mata kuliah Teori Administrasi Negara, dan semua mahasiswa yang mengambil mata kuliah Teori Administrasi Negara diwajibkan untuk mengikutinya. Maka dari itu jadwal presentasi Pengembangan Organisasi mundur selama satu jam, dimulai pada pukul 11.00 .

Pada pukul 11.00 setelah kuliah Teori Administrasi Negara selesai, kami memasuki ruang enam yang merupakan ruangan yang akan digunakan untuk presentasi. Tanpa mengulur-ulur waktu lagi Bapak Ali Rokhman memulai presentasi. Presentasi berdasarkan urutan bab, yang berarti kami maju pada urutan ketiga. Kami merasa grogi, karena pertama kalinya presentasi tidak boleh membawa coretan atau kertas untuk dibaca.
Kelompok satu dan dua sudah selesai presentasi, sekarang waktunya kelompok The Wind Of Change, kelompok kami untuk presentasi. Dag, dig, dug ...jantung kami semua, ternyata bukan cuma satu atau dua orang kelompok kami yang merasa grogi, tetapi kami saling menenangkan satu sama lain, saling memberi semangat, menghilangkan grogi dengan cara bernyanyi-nyanyi kecil, padahal demi apapun kami merasa sangat sangat grogi .

Kamipun maju ke depan untuk presentasi, alhamdullillah semua anggota hafal slide masing-masing, tanpa harus melihat catatan atau kertas. Waktu yang diberikan Bapak Ali Rokhman selama 15 menit pun masi tersisa lima menit, sehingga kami bisa membuka sesi tanya jawab, dan memberikan kesempatan kepada teman-teman untuk bertanya tentang materi kami. Teman kami yang bertanya adalah Anita Pramitasari dari angkatan 2008, dan tak henti-hentinya bersyukur kami semua dapat menjawab pertanyaan tersebut dengan lancar.

Tahapan penilaian berasal dari Bapak Ali Rokhman dan teman-teman yang mengambil mata kuliah Pengembangan Organisasi. Tiap mahasiswa diberikan satu lembar kertas penilaian yang harus diisi nilai sesuai pendapat pribadi mereka masing-masing. Pemberian nilai dilakukan secara objektif tidak ada unsur subyektif. Kami merasa sangat lega karena sudah menyelesaikan presentasi, dan kami sudah berusaha dengan maksimal. Beban tugas kuliah kamipun berkurang. Apapun penilaiannya nanti yang terpenting adalah kami sudah berusaha sekuat kami mampu.

THE WIND OF CHANGE
BIKIN HIDUP LEBIH HIDUP DENGAN PERUBAHAN

Selasa, 25 Mei 2010

KEPEMIMPINAN SEORANG BUPATI YANG TERGOLONG SUKSES DI PURBALINGGA


KEPEMIMPINAN SEORANG BUPATI YANG TERGOLONG SUKSES DI PURBALINGGA



Kabupaten Purbalingga adalah sebuah Kabupaten yang berada di Provinsi Jawa Tengah. Kabupaten ini dipimpin oleh seorang bupati yang bernama Triyono Budisasongko . Drs. Triyono Budi Sasongko, MSi., lahir di Purbalingga, 4 Juni 1956. Anak ke tiga dari 9 bersaudara dari pasangan Bapak Sosrodihardjo (alm) dan Ibu Soetarni), merupakan sosok tokoh pejuang sejati Gerakan Keluarga Berencana. Melalui ide-ide serta karya cemerlangnya sebagai buah dari bentuk dharma bhaktinya terhadap Program KB patut dijadikan teladan dan panutan bagi para pemimpin yang lain. Drs. Triyono Budi Sasongko MSi, menjabat sebagai Bupati Purbalingga sejak tahun 2000 hingga sekarang.

Dalam memimpin rakyatnya senantiasa menggunakan konsep kebersamaan, kemitraan, bertindak local akan tetapi orientasinya global (act locally and think globalty). Dalam kepemimpinannya, Bupati Drs. Triyono Budi Sasongko MSi. ayah tiga anak (Dyah Hayuning Pratiwi lahir di Jakarta, 11 April 1987, Dyah Handayani Nastiti lahir di Jakarta, 22 September 1991 dan Lintang Putra Perwira lahir di Purbalingga, 5 Pebruari 2004, buah hati perkawinan dengan isteri tercinta Rr. Ina Ratnawati), telah berhasil meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Upaya peningkatan ekonomi masyarakat ditempuh melalui berbagai program yang menyentuh rakyatnya antara lain pembukaan lapangan kerja; peningkatan akselerasi usaha kecil dan menengah; serta meningkatkan kesejahteraan dan keadilan antara lain melalui pengembangan Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS). Berkat kepemimpinan pemerintahannya yang baik, Triyono Budisasonggko dipercaya untuk memimpin Kabupaten purbalingga selama dua periode


Pada masa pemerintahannya, Triyono Budisasongko mampu memberikan angin perubahan terhadap Kabupaten Purbalingga. Pada masa pemerintahannya banyak sekali pembangunan yang telah dilaksanakan, antara lain pembangunan obyek wisata Owabong, Pemberdayaan UKM- UKM local, investasi asing untuk pembangunan sector industry dan sebagainya. Dengan adanya berbagai pembangunan tersebut sehingga membuat kabupaten ini menjadi semakin berkembang dan terkenal. Banyak wisatawan dan investor-investor yang berkunjung ke Purbalingga, sehingga berdampak pada pemasukan /pendapatan daerah.
Konsep keberhasilan Purbalingga hampir sama dengan apa yang dilakukan oleh Lee Kuan Yew, Perdana Menteri Singapura. Bupati Purbalingga melakukan perubahan yang berdampak besar bagi Purbalingga. Bupati tersebut merancang pembangunan industry dengan cara mengembangkan sector-sektor UKM yang ada menjadi industry yang besar dan dapat meningkatkan pendapatan asli daerah Purbalingga. Triyono Budisasongko jjuga konsisten dalam melakukan pembangunan di Purbalingga sehingga pembangunan Purbalingga dapat berhasil.


KONSEP EXTRAORDINARY PEOPLE DALAM KEBERHASILAN PURBALINGGA

Extraordinary people diartikan sebagai seorang pemimpin yang berbeda, pemimpin tersebut memiliki kemampuan yang tidak biasa, dia mempunyai kemampuan memimpin melebihi pemimpin pada umumnya.

Pemimpin yang mempunyai kemampuan memimpin melebihi pemimpin pada umumnya harus memiliki personality, behavior dan the sense of power yang mampu menghadapi perubahan. Konsep ekstraordinarry people ini dapat kita lihat pada Bupati Purbalingga, Triyono Budisasongko yang dapat membuktikan dirinya sebagai extra ordinary people, karena mampu membawa perubahan yang sangat besar pada Kabupaten Purbalingga. Kepemimpinan Triyono Budisasongko ini mampu membuat Purbalingga meraih gelar penyelenggaraan pemerintahan terbaik se-Jateng pada tahun 2009.

KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN YANG DIALAMI OLEH TIM BARCELONA


KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN YANG DIALAMI OLEH TIM BARCELONA

Setiap orang yang mendengar nama Barcelona, bukan hanya terbayang kota yang indah dan besar di Spanyol, tapi juga sebuah klub sepakbola yang sangat terkenal di seluruh belahan dunia. Barcelona merupakan bagian dari propinsi Katalonia. Karena itu, Fottball Club Barcelona atau biasa disingkat Barca, merupakan kebanggan masyarakat Katalonia. Klub yang sudah berdiri sejak 1899 mungkin tak perlu banyak diperkenalkan lagi. Barcelona adalah salah satu tim dari Negara Spanyol yang bermain di La Liga. Bermarkas di Catalan. Barcelona merupakan tim kuat dengan segudang prestasi, baik dalam kompetisi regional maupun internasional. Hal itu dibuktikan dengan sejumlah prestasi juara Liga Champion dan juara pada kompetisi domestik.

Bukan sekedar piala, Barca juga termasuk tim yang selalu menampilkan permainan menghibur, berpola menyerang, anti sepakbola negatif dan sangat produktif. Mereka juga punya pendukung yang banyak dan setia. Para fans Barca kerap dijuluki cules, dan menurut sebuah survei, 25 persen masyarakat Spanyol merupakan pendukung Barca. Barca bermarkas di stadion Camp Nou, yang mampu menampung sekitar 98.700 penonton. Klub ini merupakan salah satu pelopor dibentuknya kompetisi La Liga atau Divisi Satu pada musim 1928/29, bersama dengan Real Madrid dan Athletic Bilbao. Barca berhasil menjadi juara pada musim pertama La Liga.
Pada tahun 2008/2009, Barcelona merebut enam gelar di semua kompetisi termasuk juara piala dunia antar klub. Hal ini dibuktikan setelah perganitian pelatihan dari frank Richard menjadi Pep Guardiolla tahun 2008.
Keberhasilan tahun 2008/2009 dipengaruhi oleh beberapa factor :

1. Pergantian pemimpin atau pelatih dari Frank Rikard menjadi Pep guardiolla.

2. Tidak banyak mengubah komposisi pemain, sehingga menjaga konsistensi dan stabilitas permainan yang telah dibentuk tahun sebelumnya.

3. Semangat pemain muda yang membawa angin segar untuk tim, seperti Lionel Messi dan Pedro

4. Banyak pemain muda yang berbakat yang masuk tim dan berasal dari Barcelona Academy (La Messia) sehingga rasa memiliki tim tinggi

5. Pelatih muda dalam hal ini Pep Guardiolla yang penuh kondisi dan haus akan gelar

6. Keberhasilan Pep Guardiola meramu pemain muda asli Catalans dan pemain asing yang dibeli

7. Pembangunan serius La Masia dari era presiden Josep Lluis Nunez pada tahun 1979. Dia mulai merekstrukturisasi sistem dan bangunan fasilitas pengembangan pemain muda.

Namun, setelah meraih kesuksesan pada kompetisi 2008/2009, permainan Barcelona menurun . hal ini dibuktikan dengan hanya satu gelar saja yang mampu dipersembahkan Barcelona pada semua kompetisi musim 2009/2010. Tentunya hal ini sangat krusial mengingat pada musim sebelumnya Barcelona mampu meraih enam gelar. Banyak factor yang menyebabkan menurunnya prestasi Barcelona musim ini, diantaranya :

1. Sistematika transfer pemain serta penjualan dan pembelian pemain yang salah. Contoh : penjualan Eto’o ke Inter Milan, serta pembelian ibrahimovic yang dinilai kurang produktif

2. Cedera pemain, hal ini merupakan salah satu factor yang mendasari dan menjadi alasan penting

3. Walaupun kuat tapi Barcelona labil dan tidak konsisten dalam permainan

4. Terlalu merasa superior, sehingga terkadang tidak konsisten dan meremehkan permainan tim lawan serta bersifat individual dan penuh emosi.
Dari cerita singkat mengenai keberhasilan dan kegagalan Barcelona tersebut, maka kami dapat menarik relevansi antara cerita tersebut dengan konsep yang dibahas dari buku change terutama pada bab ke-1 dan bab ke-2, diantaranya :

• Konsep : “Bukan yang Terkuat Melainkan yang Adaptif”
Tim yang berhasil bukan hanya yang terkuat melainkan tim yang selalu beradaptasi dengan lingkungannya, mampu membaca dan memprediksi masa depan sehingga tim tersebut dapat menentukan apa saja yang harus dilakukan pada waktu yang akan datang dan mampu meraih keberhasilan. Tim Barcelona sebaiknya selalu melakukan perubahan secara antisipatif, tidak hanya diam dan malas karena telah nyaman meraih keberhasilan.

• Perusahaan-perusahaan (Tim Sepak bola) melewati Kurva ”S” ( sigmoid Curve )

Titik A menunjukkan pergantian pelatih dari Frank Rikard menjadi Pep Guardiolla

Titik B menunjukkan keadaan penurunan prestasi Barcelona musim kompetisi tahun ini

Titik C menunjukkan peningkatan prestasi Barcelona tahun 2008/2009.

• Melompat ke kurva ke dua

Barcelona tidak mampu melompat pada kurva ke dua sehingga keberhasilannya tahun kemarin tidak dapat di raihnya kembali. Seharusnya ketika berada pada posisititik A yaitu pada saat berada pada puncak keberhasilan mereka melakukan perubahan yang tepat sehingga mampu melompat ke kurva keberhasilan yang ke dua.

Minggu, 09 Mei 2010

Anggota The Wind Of Change




The Wind Of Change adalah kelompok untuk membuat tugas Pengembangan Organisasi , The Wind Of Change berisi lima orang anggota yaitu


1 . Alip Hermawan F1B005220
2 . Sella Yanuar F1B008001
3 . Andri Wahyu Prasetyo F1B008030
4 . Isaq Batuara F1B008054
5 . Dessy Andi Riani F1B008076

Sabtu, 08 Mei 2010

Bentuk - Bentuk Strategi Perubahan

BAB 3
BENTUK-BENTUK STRATEGI PERUBAHAN


PERUBAHAN DAN KEHIDUPAN

Kehidupan ini tidak bersifat statis namun suatu saat pasti akan mengalami perubahan. Manusia akan dihadapkan pada perubahan itu sehingga kita harus mampu meresponnya dengan tepat. Dalam meresponnya berarti mau tidak mau kita juga dituntut untuk berubah. Berubah artinya beradaptasi, menyesuaikan diri dan menjadi lebih berdaya untuk mempertahankan dan meneruskan kehidupan.
Dalam menghadapi perubahan kita dihadapkan pada berbagai pilihan. Pilihan mana yang sebaiknya kita pilih? Kapan sebaiknya tindakan itu dijalankan? Apa akibatnya jika salah satu pilihan itu diambil? Dan apa akibatnya jika tidak diambil ?. Misalnya dalam suatu perusahaan, tiba-tiba terjadi perubahan deregulasi, budaya dan norma-norma, ketersediaan teknologi, sikap pasar, persaingan global, kondisi ekonomi, situasi politik, keamanan sehingga situasi tersebut menyebabkan utang perusahaan membengkak. Untuk menghadapi situasi tersebut kita harus menentukan langkah-langkah yang harus diambil, dan dalam memilih langkah tersebut kita harus behati-hati menentukannya, karena langkah yang kita ambil bisa menentukan mati dan hidupnya perusahaan. Namun sebelum sampai pada langkah-langkah diatas, hendaknya dapat dibedakan dua jenis perubahan, antara lain :

1. Perubahan operasional, yaitu perubahan yang bersifat parsial dan umumnya tidak menimbulkan dampak yang besar bagi unit-unit lain. Misalnya perubahan kemasan produk dan seragam karyawan;

2. Perubahan strategis, yaitu perubahan yang menimbulkan dampak luas dan memerlukan unit-unit terkait, atau bahkan seluruh komponen perusahaan. Jika satu komponen diubah maka komponen yang lain akan ikut berubah. Macam-macam perubahan strategis antara lain :

• Perubahan budaya dan nilai-nilai dasar perubahan.

• Perubahan arah/focus bisnis.

• Perubahan cara kerja untuk meningkatkan efisiensi, peningkatan penghasilan (revenue) atau pemakaian sumber daya-sumber daya.

Empat Tipe Perubahan dalam Strategic Competitive wedge

1 . Teknologi
2 . Produk dan jasa
3 . Strategi dan struktur
4 . Budaya

Contoh perubahan pada teknologi maka bisa berarti akan merubah proses produksi, keterampilan, basis pengetahuan sehingga produksi lebih efisien dan cepat dihasilkan. Hal ini juga bisa diikuti dengan perubahan administrasi, system pengajaran, struktur karena produk yang dihasilkan adalah produk baru yang benar-benar berbeda untuk pasar.
Kedua perubahan di atas tidak bisa dipisahkan dan sama-sama dibutuhkan. Perubahan strategis harus tampak kasatmata dalam perubahan operasional, namun belum tentu jika melakukan perubahan operasional akan berhasil menyentuh aspek strategisnya, karena aspek strategis membutuhkan konsep dan seni yang kuat dan harus dilakukan secara bertahap dan perubahan strategis akan tampak pada sikap manusia yang menjalakannya.

PERUBAHAN RADIKAL DAN PERUBAHAN INCREMENTAL

Bagi daft (2004), peruahan strategis adalah sebuah perubahan yang cenderung radikal, dan perubahan operasional di nilai tak ubahnya sebagai perubahan incremental.

• Perubahan incremental adalah perubahan yang secara kontinyu dilakukan suatu organisasi untuk memelihara keseimbangan umum organisasi. Biasanya perubahan seperti ini dilakukan terbatas pada salah satu bagian organisasidan dampaknya relatif hanya di rasakan oleh bagian itu sendiri. Misalnya, perbaikan mesin-mesin (introduksi mesin-mesin baru yang lebih efisien, lebih fleksibel)

• Perubahan radikal cenderung mengubah referensi, arah, dan kebijakan organisasi. Biasanya
perubahan ini mentransformasi seluruh bagian institusi. Misalnya, perubahan struktur organisasi dari vertical-fungsional menjadi matrix, horizontal-teamwork. Perbedaan antara perubahan incremental vs perubahan radikal


PERUBAHAN KASAT MATA DAN MOSAIK

Bagi pemimpin tulen, perubahan itu suatu peluang sekaligus ancaman. Kalau peluang itu tidak diambil maka pangsanya akan di ambil pesaing sehingga menjadi ancaman.
(Robby Djohan)

Ada kalanya perubahan dapat di lihat dengan mudah dan dibaca dengan kasat mata. Misalnya, perubahan yang terjadi secara kontras, bersifat lokal, dapat di laporkan oleh wartawan, dan perubahan-perubahan operasional seperti kegiatan fisik di pabrik, ruang pelayanan jasa, atau penurunan penjulan suatu produk, dan lain-lain.

Perubahan yang tidak dapat dilihat secara kasat mata (mosaik) memerlukan pihak ketiga untuk mengumpulkan mosaik-mosaik yang terpisah-pisah dan melakukan analisis terhadap kecenderungan yang terjadi di tempat-tempat yang saling terpisah satu sama lain dengan rentang waktu yang berjauhan. John Naisbitt, misalnya, mengumpulkan mosaik-mosaik dari masa ke masa dan merangkumnya dalam sebuah karya tentang perubahan yang bakal terjadi di masa depan.

Samuel Huntington (1996), mengumpulkan serpihan-serpihan melalui pendekatan sejarah mengenai apa yang bakal terjadi setelah perang dingin berakhir. Ia menyimpulkan dunia akan di kejutkan oleh benturan 7-8 peradaban dunia (Barat, Islam, Kristen, Ortodoks, Konficius, Hindu, Latin Amerika, Afrika, dan Sinic), sebagai kekuatan baru tiga blok yang menjadi pengikat perang dingin: Kapitalis (Barat), Komunis (Timur), dan Non Blok.

PEMBAHARUAN PERUSAHAAN

To remain young, one must change. (Alexander Chase)

Marilah kita kembali pada dataran mikro yaitu perubahan yang terjadi pada unit usaha. Platt(2001), membedakan perubahan strategis suatu perusahaan kedalam tiga kategori, yaitu
1. Transformasi manajemen

Biasanya dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang sehat, atau perusahaan yang mulai menangkap adanya signal-signal yang kurang menggembirakan. Pada saat itu, biasanya perusahaaan megajukan pertanyaan seperti:

• Hal-hal tidak patut apa yang telah kita lakukan (what are we doing wrong)

• Hal-hal apa yang mampu membuat kita menjadi lebih baik (what could we do better)

2. Manajemen turnaround.

3. Manajemen krisis

MANAJAMEN TURNAROUND

Manajemen turnaround biasanya dilakukan pada peruahaan yang menghadapi permasalahan yang besar dan melibatkan pihak yang lebih luas, tindakan ini dilakukan karena disadari perusahaan masih mempunyai sumber daya pada bentuk aset dan waktu yang memungkinkan untuk melakukan manuver perbaikan. Misalnya, apabila Anda masih bisa memperbaiki performance perusahaan karena masih mempunyai produk unggulan, reputasi yang memadai, dan masih ada asset-aset kurang produktif yang dapat ditingkatkan produktivitasnya. Gambaran seperti diatas ada pada perubahan yang dilakukan oleh Drs. Abdul Gani, MA saat menjadi CEO Garuda Indonesia. Ada tiga masalah penting yang ia anggap harus dibenahi terlebih dahulu saat itu, yaitu masalah keuangan, masalah operasional dan masalah manajemen. Ketiga masalah ini menunjukan adanya suatu hubungan dari suatu masalah pada masalah yang lain, dan membawa keterpurukan Garuda Indonesia saat itu. Segera setelah ia menyadari ketiga masalah ini, ia mengajak orang muda di Garuda Indonesia untuk memotret masalah yang ada di masing-masing unit karena kelak mereka akan menjadi change agents di Garuda Indonesia. Dengan pendekatan konsepsional, sistematis, bertahap dan konsisten ia mulai melakukan pembenahan pada Garuda Indonesia. Ia memulai perkembangan pada tubuh Garuda Indonesia dengan program survival, yaitu menghentikan pendarahan yang dapat mematikan Garuda Indonesia atau utang Garuda yang saat itu sebesat 1,8 miliar dolar, posisi perpindahan kantor pun ia lakukan dengan tujuan memudahkan pengawasan dan pengendalian. Selanjutnya Ia Menyadari apa yang harus ia ubah pertama kali dalam Garuda Indonesia yaitu mengubah paradigma berpikir yang hanya menganggap bahwa ini hanya sekedar bisnis angkutan udara dan kedua ia merubah pelayanan yang harus diberikan lebih pada konsumen, ketiga ia menerapkan norma bisnis secara utuh, keempat ia memprioritaskan penerbangan domestik pada Garuda, kelima ia menggeser segmentasi pasar ke kelas menengah keatas. Keenam ia membuang pola pikir “Garuda in Business” yang berarti membuang sikap lama yang tidak berorientasi pada bisnis. Ketujuh ia meningkatkan kerja team work pada Garuda Indonesia. Kerja keras nya mulai membawa perubahan baik pada Garuda Hingga dalam 2 tahun berturut-turut Garuda memperoleh penghargaan “The Most Punctual Airline” dari bandara di Amsterdam.

MANAJEMEN KRISIS

Manajemaen krisis biasanya dilakukan oleh perusahaan pada saat perusahaan sudah memasuki masa krisis , yaitu saat perusahaan sudah mulai kehabisan darah , energi ( reputasi dan motivasi ) . Pada tahap ini perusahaan sudah benar - benar berada pada posisi berbahaya dan eksistensinya diragukan .

Ciri - ciri perusahaan yang berada dalam krisis adalah sebagai berikut

1 . Keadaan fisik tak terurus : lampu redup , seragam petugas lama tak tergantikan ,Mobil tua dan lain - lain

2 . SDM : malas datang dan pulang seenaknya , pemimpin jarang hadir , banyak terlihat tidak bekerja dan kongko - kongko , tenaga - tenaga yang bagus sudah keluar

3 . Konflik : hampir setiap hari terdengar , dan perasaan resah dimana - mana

4 . Energi : hampir tidak ada

5 . Demo Karyawan : tinggi , rasa takut terkena PHK

6 . Proses hukum : meningkat dan datang dari mana - mana

7 . Bagian Keuangan : hidup dalam suasana stres , dikejar tagihan yag tak terbayar oleh deb collector

Sigmoid curve adalah titik di mana orang yang tersisa besar adalah kemungkinan orang - orang lama yang kurang produktif dan perusahaan nyaris tak punya apa - apa lagi . Ada tiga strategi untuk mengatasi keadaan , transformasi , turnaround , manajemen krisis , pada tahapanpertama apabila perusahaan memasuki tahap bahaya mustahil melakukan turnaround , cara kedua eksekutif harus segera menerapkan manajemen krisis terlebih dahulu berupa langkah - langkah penyelamatan strategis dengan cara stop the bleeding ( hentikan pendarahan ) . Jika ini berhasil strategi yang ketiga adalah pemimpin baru dapat melakukan langkah - langkah turnaround , seperti perbaikan modal kerja , kualitas produk , restrukturisasi , utang dsb .

Perusahaan yang mengalami banyak persoalan sebainya melakukan langkah - langkah tunaround , perusahaan seperti ini tidak dapat dikelola dengan cara yang biasa ( bussines as ussual ) tetapi harus melakukan terobosan - terobosan yang strategis sebelum perusahaan memasuki tahapan krisis . Kesalahan terbesar seorang eksekutif adalah eksekutif tersebut menyepelekan tanda - tanda kemunduran dengan hanyaperubahan operasional belaka , perubahan operasional tidak akan menghasilkan kemajuan – kemajuan yang strategis.
Kombinasi Strategi

Adakalanya ketiga strategi tersebut tidak dapat dipisahkan satu sama lain , terkadanag eksekutif dikacaukan dengan kombinasi - kombinasi tindakan , baik dilakukan dengan kesadaran , maupun kebingungan – kebingungan . Aktivitas yang dilakukan dalam turnaround sebagian besar dilakukan pula dalam manajemen krisis , pada tahapan ini dibutuhkan manajer yang tidak biasa dalam artian seorang pemimpin yang memeiliki kemampuan untuk mengahadapi stakeholder yang mulai marah , tidak percaya dan merasa paling tahu serta dapat bernegoisasi dengan pemberi pinjaman , serta memperbaiki citra perusahaan . Apapun yang dilakukann , kapanpun akan dilakukan , manajemen akan selalu perlu mengupayakan prisnip -prinsip going concern antara lain :

a . Biaya produksi yang efisien

b . Kualitas barang yang memenuhi keinginan pasar

c . Revenue dari penjualan yang terus menrus tumbuh

d . Citra perusahaan,produk ,merek , yang dijaga secara positif

e . Meningkatkan kualitas SDM dan tingkat produktivitasnya

PERUBAHAN ANTISIPATIF, REAKTIF, DAN KRISIS

Black & Gregersen (2002) membagi straregi perubahan menjadi tiga kategori, yaitu:

• Perubahan Antisipatif ( Anticipatory Change)
Inilah perubahan yang dilakukan pemimpin pasar. Ia menciptakan standar-standar baru. Tentu saja tidak semua orang mampu untuk melakukannya, bahkan tingkat kesulitannya relatif tinggi. Meski begitu, biayanya dalam jangka panjang relatif kecil. Perubahan ini mirip dengan Transformasi Manajemen yang tampak pada titik A dalam Sigmoid Curve. Sebagai catatan, semakin jauh seseorang melakukan perubahan secara antisipatif maka semakin besar dilakukan kesalahan. Namun, semakin kuat posisi anda di pasar dan semakin sering anda mendikte pasar maka semakin besar kemungkinan keberhasilannya.

• Perubahan Reaktif ( Reactive Change)
Perubahan reaktif adalah perubahan yang sering dilakukan oleh pelaku usaha. Anda bereaksi terhadap setiap kejadian dan merespon setiap hal yang baru terjadi. Kadang anda tidak dapat merespon setiap signal yang masih belum jelas betul kemana akan bermuara. Signal-signal itu masih akan dibentuk oleh ribuan pihak, sampai mengkristal menjadi sesuatu yang jelas. Semakin tidak jelas signal-signal itu maka semakin besar orang menunggu dan baru bereaksi setelah jelas.

• Perubahan Krisis (crisis Change)
Banyak orang membenci krisis dan berusaha menghindar darinya. Krisis idendtik dengan korban, konflik, kdan kerusakam-kerusakan. Namun, sesungguhnya krisis juga memberikan banyak peluang dan kesempatan bagi mereka yang berpikir jernih dan berani. Pada saat krisis, mayoritas orang bertindak dengan penuh keragu-raguan dan kacau. Orang-orang yang jernih dan punya keberanian akan tampil mengambil kesempatan, memimpin, dan mengembalikan krisis pada keteraturan.

Semua bentuk perubahan tersebut harus dikenal baik oleh para pemimpin perubahan. Perubahan perlu dilakukan secara konseptual sehingga tidak menyesatkan atau berhenti ditengah jalan. Pada setiap keadaan yang berbeda, perlu meramu dan menerapkan strategi yang berbeda pula sesuai dengan situasi dan kondisi saat itu.